(rewritten, dulu aku nulis ini di blog M3)
saat seseorang merokok, banyak hal yang akan terasa begitu bebasnya, semuanya terasa sangat bebas dan merdeka, tidak ada halangan apapun, tidak ada yang perlu dipikirkan lagi:
bahkan, kita tidak perlu peduli dengan orang lain, dengan orang-orang yang tidak merokok, bahkan dengan orang-orang yang menderita karena asap rokok kita... malah mungkin di hati kecil kita, bangga, bisa memberikan sesuatu kepada orang lain, memberikan asap kita kepada orang yang tidak tahu nikmatnya asap nikotin....
saat merokok, kita tidak perlu peduli dengan pada penumpang lain di bis yang sama, entah mereka menderita karena udara segar yang mereka butuhkan sudah tercemar asap dan nikotin. apalagi saat dalam keadaan macet, betapa terlupakannya rasa kesal karena harus menunggu antrian, juga terlupakan para tetangga yang duduk disamping kita, terlupakan rasa kemanusiaan, rasa empathy.
coba bayangkan.... duduk sesak dalam bis, hujan, macet.... uahhhh!!! kasian banget orang yang anti merokok! dia tidak tahu apa yang harus dilakukan..... hanya bisa berkeluh kesah.... bahkan marah-marah...... tapi kita yang biasa merokok, semuanya akan terlupakan, semuanya akan terasa begitu nikmat, saat sebatang rokok kita selipkan di bibir, kita sulut, kita hisap dalam-dalam, dan semburkan asap kesekeliling ruangan bis yang sudah penuh sesak (dengan jendela tertutup rapat, karena di luar sedang hujan deras), biarkan asap bergumul, berkeliling menyapa semua orang dalam bis, menusuk tenggorokan semua orang, entah suka atau tidak, terserah mereka, yang penting betapa bebasnya dunia ini, bebas dari rasa marah dan kesal karena macet, bebas dari rasa gerah karena ruangan tertutup dipenuhi banyak macam orang.... bebas untuk melakukan apapun? bebas menyiksa orang yang membenci perokok, salah sendiri, kenapa tidak mengikuti perkembangan jaman..... gaul bo! rokok itu gaul!
kasus lain, tapi intinya sama, betapa merokok itu membuat kita merasa bebas... bebas merokok di manapun, bebas merokok saat kapan pun.... saat dimotor, betapa relax dan menyenangkan menyetir motor sambil menghirup rokok, kemudian membuang abu sisa pembakaran kemanapun, gak perlu tahu kemana abu-abu itu pergi, yang penting rokok masih kita hisap.... gak peduli abu itu terbang ke belakang dan hinggap di mata pengendara lain di belakang kita, gak peduli orang lain terganggu bahkan sakit karena matanya kelilipan abu rokok, apalagi abu rokok yang masih panas....
setelah itu.....
masih banyak kebebasan-kebebasan lain yang dimiliki perokok, silakan anda tanya kepada teman anda yang perokok.....
coba perhatikan, saat selesai merokok masih ada kebebasan yang dirasakan, bebas membuang sampah dimanapun? tuing! tu puntung rokok pun melayang diudara! hinggap entah dimana, gak perlu peduli.... kalau didata, jumlah puntung rokok akan lebih banyak bukan pada tempatnya... entah di jalan aspal, entah di bawah pohon, entah di bawah bunga, di pot? wah, kalau di pot bunga, kalaupun ditemukan, 80 persen kemungkinan sampah yg ada disana adalah puntung rokok!
sukses buat Bang Yos, perokok memang jangan terlalu dimanja, mereka sudah cukup memanjakan diri dengan mencari kebebasan sendiri dan membatasi kebebasan orang lain, sudah saatnya perokok diberi tempat khusus, agar tidak menjadi pengganggu ketertiban umum.....
buat para perokok, saya menulis ini bukan karena anti perokok, tapi saya hanya menyampaikan apa yang menurut saya ada di pikiran sebagian besar perokok.